Home »
» Pendidikan dan Sekolah
Jika
pendidikan adalah rumah, maka sekolah adalah kamar. Jika pendidikan adalah
kepulauan, maka sekolah adalah pulau. Pada intinya sekolah adalah salah satu
dari sekian banyak sarana pendidikan. Ini yang tidak disadari dan dipahami oleh
para orang tua, yang alhamdulillah nyak-babeku bukan termasuk di dalamnya.
Pendidikan
disempitkan pada sekolah, lucu banget deh. Bagiku orang tidak harus sekolah
namun harus berpendidikan. Namun banyak orang tua berpikir, apabila anaknya
sudah sekolah berarti anaknya sudah bisa dikatakan berpendidikan. Semakin
tinggi jenjang sekolah yang dicapai, semakin tinggi pula pendidikan anaknya,
menurut orang tua yang menyempitkan makna pendidikan pada sekolah. Akibatnya
orang tua cukup bangga kalau anaknya sudah sarjana.
Gara-gara
pola pikir semacam itu. Indonesia gak maju-maju. Gak pernah naik kelas menjadi
negara dunia ke-2, apalagi kelas satu, apalagi juara. Ini terjadi karena kita
hanya memiliki jutaan sarjana yang tidak tahu menahu mau melakukan apa untuk
kemajuan dirinya sendiri minimal, atau bangsanya.
Mereka yang
menyempitkan makna pendidikan hanya mau anak-anaknya mendapatkan prestasi di
sekolahnya, meskipun itu didapat dengan cukup rajin ke sekolah dan giat belajar
tanpa pernah bersosial dan berkarya.
Pemerintah
kita tidak pernah membuat program bagaimana supaya generasi muda dirangsang
untuk menjadi kreatif dan inovatif. Padahal kunci semua kesuksesan adalah
kreatifitas dan rasa tak pernah takut berkreasi.
Saat
seseorang mencoba kreatif dan berani berkreasi, dia akan sukses menjadi apa
saja. Sukses menjadi penulis, seniman, musisi, dan lain-lain.
Tetapi
sebaliknya, jika ruang kreatifitas dibatasi, tunggu saja ajal kehancuran bangsa
ini. Mau lihat?
*obrolan bersama pengamen di angkot Kalapa-Ledeng
Cempaka106.Sl.Pn.220434.040313.14:4
0 komentar:
Posting Komentar