Kamis, 30 Agustus 2018

Hari Raya Idul Adha 1439 H : Ngariung Sareng CSSMoRA UPI

Berita acara
Rabu (22/08/2018)  telah dilaksanakan kegiatan Perayaan Hari Raya Idul Adha 1439 H di CSSMoRA UPI. Kami keluarga CSSMoRA UPI pastinya tidak ingin melewatkan hari yang mulia ini untuk merayakan hari besar islam bersama.



Kegiatan perayaan Hari Raya Idul Adha oleh CSSMoRA UPI dipegang kendali oleh DP3M. Kegiatan terdiri dari empat rangkaian acara, yakni melaksanakan Sholat Iduladha berjama’ah di Masjid al Furqon UPI, foto bersama keluarga CSSMoRA UPI, Kultum CSSMoRA UPI memperingati Hari Raya Iduladha, dan yang terakhir nyate bareng keluarga CSSMoRA UPI.



Kegiatan dimulai dari melaksanakan sholat Iduladha berjama’ah di Masjid al Furqon UPI bersama para mahasiswa UPI lainnya dan masyarakat sekitar. Sholat dimulai pada pukul 07.30 dan selesai hingga pukul 08.00. setelah itu seluruh keluarga CSSMoRA UPI berkumpul di Taman Bareti UPI untuk melaksanakan foto bersama. Dengan baju yang warna-warni nan cerah disertai dengan raut wajah gembira dari seluruh keluarga CSSMoRA UPI menambah syukur bahwa kita masih diberi kesempatan untuk bisa bertemu dan berkumpul pada momen Iduladha tahun ini. Dilanjut dengan kegiatan Kultum Hari Raya Iduladha CSSMoRA UPI dengan pemberi kultum dari anggota keluarga CSSMoRA UPI sendiri yakni Abdullah CSSMoRA UPI angkatan 2017. Seusai kegiatan Kultum, keluarga CSSMoRA UPI menyiapkan beberapa peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk nyate bareng. Setelah itu ba’da dhuhur keluarga CSSMoRA UPI nyate bareng di beskem CSSMoRA UPI yang terletak di gang darmawinata.

“jika pada saat hari raya idul fitri kita merayakan bersama keluarga kandung, maka sekaranglah saatnya kita bisa berkumpul dan merayakan hari raya idul adha bersama keluarga ideologis kita CSSMoRA UPI. Semoga kebersamaan dan kehangatan kita tetap terjaga sampai seterusnya dan bisa bertemu dikesempatan selanjutnya.” Tutur  Matahari selaku Ketua CSSMoRA UPI pada saat sambutan dalam acara Kultum Hari Raya Iduladha CSSMoRA UPI.

Nampak antusiasme yang tinggi dari keluarga CSSMoRA UPI dalam mengkuti setiap rangkaian kegiatan. Meskipun tidak semua anggota keluarga CSSMoRA UPI bisa mengikuti dan menghadiri rangkaian kegiatan dikarenakan kesibukan KKN dan sebagainya, namun kebersamaan masih tetap terjaga dan kegiatan berjalan lancar dan menyenangkan. Bahkan anggota keluarga CSSMoRA UPI yang dari angkatan atas menyempatkan kumpul bersama. Ini menandakan hubungan dan keutuhan keluarga yang masih terjalin erat. Ditambah lagi kegiatan nyate bareng menambah keakraban dan keeratan sialturahmi antara keluarga CSSMoRA UPI. Semoga sampai tahun-tahun berikutnya kita masih bisa bertemu di Hari Raya Idul Adha selanjutnya dan semoga terus terjalin silaturahminya. Semangat fams!

Share:

Senin, 27 Agustus 2018

Keseruan CSSMoRA UPI merayakan HUT RI Ke-73

Berita Acara
Sabtu (18/08/2018) telah dilaksanakan kegiatan perlombaan di CSSMoRA UPI dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-73. Kegiatan perlombaan CSSMoRA UPI ini dipegang kendali oleh DPSDM CSSMoRA UPI. Yang menjadi salah satu kegiatan dalam CSS Day. Kegiatan dilaksanakan di lapangan parker belakang JICA FPMIPA UPI yang dihadiri dan diikuti oleh keluarga CSSMoRA UPI dari angkatan senior sampai yang paling junior yakni angkatan 2018.












Kegiatan perlombaan CSSMoRA UPI berlangsung meriah dan menyenangkan. Semua anggota mengikuti perlombaan dengan antusias dan semangat yang membara.
Kegiatan perlombaan dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dhuhur. Sebelumnya anggota CSSMoRA UPI dibagi 3 tim untuk mengikuti perlombaan. Adapun perlombaan yang dilaksanakan yakni lomba makan kerupuk, lomba estafet karet, dan lomba bola tangan. Total ada 3 perlombaan yang dilaksanakan seluruh anggota CSSMoRA UPI. Seluruh tim CSSMoRA UPI mendapatkan nominasi juara, tim 1 sebagai tim terheboh, tim 2 sebagai tim tersemangat, dan tim 3 sebagai tim terkompak. Semua tim ini hebat. Tetapi dan tentunya dalam setiap perlombaan hanya akan ada satu yang menjadi juara.
Terpilihlah tim 2 sebagai juara umum dalam perlombaan CSSMoRA UPI. Karena memang tim 2 unggul dalam memenangkan dan menyelesaikan perlombaan. Setelah kegiatan perlombaan seluruh anggota tim foto bareng. Terlihat rau muka yang bahagia di setiap wajah anggota. Semoga ajang perlombaan ini semakin mengeratkan persatuan dan kebersamaan CSSMoRA UPI yah. Terus bergerak dan lakukan perubahan. Cayo!

Share:

Perjalanan menjadi Mahasantri PBSB 2018 part 2

Assalamu'alaikum fams:) gimana nih udah baca postingan sebelumnya kan? nah kalo postingan sebelumnya ada pengalaman dari Putri, sekarang ada temen kita dari mahasantri PBSB angkatan 2018 lagi nih yang akan membagikan pengalamannya juga. gak kalah seru loh. penasaran? yuk simak dan baca sampai habis yah :) selamat membaca.

Nama : Dani Taufiqurrahman
Asal Daerah : Banten
Jurusan di UPI : Bimbingan dan Konseling
Saya awali dengan mengenalkan diri saya, nama saya Dani Taufiqurrohman, saya lahir di sebuah daerah bersejarah, adalah provinsi Banten dimana dahulu kala Belanda pertama kalinya menginjakan kakinya disini lebih tepat nya di ibu kota provinsi yaitu kota Serang lahir pada tanggal 29 April 1999, dari kedua orang tua bernama Drs. Yusrachmaidi dan Dra. Hj. Hifdatul Hayat. Saya memiliki dua orang saudara kandung, yang bernama Dana Hidayatullah (kakak) dan Alyani Rasyiqah Fadillah (adik), Sejak kecil saya hidup dalam lingkunga religi yang tinggi dikarenakan dahulu kakek dari ibu seorang kyai yang punya pesantren, saya kecil bersekolah di SD Negeri Serang IX, dan setelah lulus SD saya yang sejak kelas 4 mengenal sistem pendidikan pondok pesantren saya ingin masuk ke kiblatnya Pondok Modern, yakni Pondok Modern. Darussalam GONTOR, karena banyak kiprah alumninya yang hadir disekitar saya, tapi dikarenakan mental saya masih kurang jadi, ketika lulus saya SD saya masuk ke Pondok Pesantren Modern Al-Mizan, didaerah Rangkasbitung, Kab. Lebak, Prov. Banten.
Ada cerita unik yang tidak bisa dilupa ketika saya selesai SMP disana, terbesit ingin pindah pesantren dikarenakan ingin mencari pengalaman baru dan ilmu yang lebih, sampai ketika saya berlibur saya dan orang tua memutuskan untuk berkeliling pulau Jawa sekaligus bersilahturahmi ke pesantren-pesantren, dengan maksud ingin mencari pesantren baru, namun ALLAH berkehendak lain, saya melanjutkan sekolah di PPM. Al-Mizan, dan hal itu membuat sebuah batu loncatan yang baik bagi saya, karena dengan lanjutnya saya di          Al-Mizan saya dapat belajar organisasi selain belajar formal dikelas, dimulainya saya mengenal dengan universitas-universitas ketika saya duduk di kelas 9 SMP, karena banyak dari kakak-kakak alumni yang mengadakan sosialisasi universitas, dan ingin sekali ketika lulus pesantren melanjutkan studi di sebuah universitas negeri pada jurusan Fisipol, tepatnya jurusan Hubungan Internasional, karena di pondok kami dibiasakan berbahasa Inggris dan Arab setiap minggunya, jadi membuat saya termotivasi untuk mengambil jurusan tersebut, lanjut di pengalaman tentang berorganisasi saya semenjak duduk di kelas 10‘Aliyah, mendapatkan banyak tanggung jawab menjadi pengurus-pengurus kelompok latihan pidato, dikelas 11 menjadi pengurus kamar atau asrama dan pengurus konsulat-konsulat, dan terakhir pada kelas 12 saya dan teman-teman diberi amanat untuk menjadi pengurus organisasi yang dibimbing oleh guru-guru disana.
Masuk di semester akhir adalah masa-masa indah sekaligus mengangkan dikarenakan akan segera berpisah dengan teman-teman dan meghadapi ujian akhir dimana untuk materi  pelajaran pondok (Dirosat Islamiyah dan Dirosat Lughowiyah) yang diujikan dari kelas 7 SMP sampai kelas akhir (Nihaiyyah), dan berbeda dengan sekolah-sekolah lain kami disini mengikuti sistem kebanyak pesantren modern yang mana jikalau ujian itu bisa sampai sekitar 1 bulan, jadi ujian membuat kami menjadi berpacu dengan waktu, tenaga dan pikiran, ada cerita unik ketika ujian semester akhir, saya dan teman-teman biasa dan membiasakan untuk tidur jam 10 malam dan bangun kembali jam 2 pagi hanya untuk belajar yang dilengkapi dengan ibadah dan berdoa untuk kesuksesan ujian dan mendapatkan hasil yang tebaik, selain pengalaman berorganisasi saya juga mendapatkan pengalaman dalam pramuka, darisini lah saya dapat ilmu luar lapangan yang bermanfaat bukan hanya ilmu formal tetapi juga kepemimpinan (leadership), di pramuka juga saya mendapatkan pengalaman yang tidak sedikit tergabung dengan pasukan khusus di pondok menjadikan saya beberapakali diutus delegasi ke pondok-pondok sekitar Banten, dan Jawa Barat termasuk dalam delegasi ke GONTOR, yang menjadi impian bagi sebagian besar andika pramuka di pondok modern.
Kembali pada masa-masa semester akhir, saya sedikit ragu dengan jurusan yang dulu saya impi-impikan yakni Hubungan Internasional, mengapa? Karena pada masa ini saya yang berjibaku dengan waktu, tenaga dan pikiran juga dengan teman-teman dalam belajar, dalam hati saya selalu mengatakan tambah satu tahun lagi disini, tambah, tambah, tambah, satu tahun lagi disini. Padahal pada masa ini juga saya sudah mulai mendaftarkan diri saya di sebuah sekolah ikatan dinas, jadi ketika lulus sudah pasti dimana saya akan melanjutkan studi, dan Alhamdulillah saya termasuk orang-orang yang terpilih untuk mengabdi, mengajar dan mendidik santri-santri disini, Tahun pengabdian pertama adalah masa-masa awal dalam proses mengajar, pada masa ini juga saya mendapatkan semangat untuk menjadi guru, karena dulu ketika di semester akhir ada praktek mengajar (‘Amaliyatut Tadris) yang menjadi hal wajib bagi seluruh santri akhir di pondok modern, yang menjadi tolak ukur saya dalam mengajar,
Pada masa  pengabdian ini saya tidak langsung melanjutkan studi ke univesitas atau sekolah tinggi disekitar Pesantren Al-Mizan, tetapi saya selalu mencari informasi tentang perkuliahan dalam dan luar negeri, Turki menjadi pilihan saya negri dengan segudang sejarah islam, yang memotivasi saya untuk pergi kesana, sampai saya mendaftarkan diri pada sebuah universitas disana dengan jalur beasiswa tetapi ada beberapa persyaratan yang belum terpenuhi menjadikan saya mengundurkan diri, Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) adalah salah satu pilihan yang saya ambil selain mendaftar dan mengikuti tes masuk di universitas-universitas negeri di Indonesia, sejak tahun kemarin di akhir semester saya termasuk dalam santri yang direkomendasikan pihak pesantren untuk mengikuti tes PBSB, tetapi tahun kemarin saya diminta untuk mengabdi dahulu di pesantren.

Dan pada tahun ini kembali saya di rekomendasikan untuk mengikuti tes PBSB, setelah mendaftar dan mempersiapkan berkas-berkas saya kembali ke masa-masa semester akhir, yakni belajar, belajar dan belajar  dan berdoa. Dan motivasi saya sendiri mengikuti tes PBSB ini karena ingin sekali kembali ke pesantren ketika selesai melanjutkan studi perkuliahan, karena juga saya terlahir dan terdidik pada lingkungan pengajar atau guru, kakek dari ibu saya seorang kyai, dan ibu saya seorang guru di sebuah SMP di Serang, dan ketika mengabdikan diri di pesantren saya diberi amanat menjadi Staff Pengasuhan Santri, tiga hal ini yang memotivasi saya untuk mengikuti tes PBSB ini, pada tes PBSB saya memilih di Universitas Pendidikan Indonesia, dengan jurusan Pend.Bimbingan Konseling, karena motivasi diatas itulah yang membuat saya mengambil jurusan ini.
Waktu terus berjalan usaha sudah pada puncaknya tinggallah doa yang selalu bersambungan setiap harinya, sampailah pada tanggal 4 Juni 2018 termasuk hari yang ditunggu-tunggu, karena masih ada beberapa tanggal yang ditunggu hasil dari usaha saya. Dan Alhamdulillah saya diterima di Universitas Pendidikan Indonesia jalur Program Beasiswa Santri (PBSB), seketika itu saya berada di suatu tempat perbelanjaan modern di Serang karena ingin menghabiskan waktu terakhir berasam teman-teman pengabdian sekaligus ingin berbuka bersama, waktu itu kondisinya dalam keadaan berpuasa. Setelah saya mendapatkan pengumuman, saya segera mencari mushola untuk melaksanakan sholat yang diiringi sujud syukur sebagai rasa terima kasih saya kehadirat yang Maha Kuasa ALLAH SWT.

Dan seketika itu yang berbahagia bukan hanya saya, terutama kedua orang tua dirumah, guru-guru di pesantren, teman-teman pengabdian dan teman-teman seangkatan. Merupakan Nikmat, Anugrah, Rahmat dari Yang Maha Kuasa ALLAH SWT dalam hal penantian dan perjalanan hidup saya dalam menuntut ilmu di jalan-Nya, usaha yang sampai pada puncaknya dan doa yang selalu bersambungan adalah kunci saya lulus tes PBSB ini. Harapan saya setelah diterima di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Pend. Bimbingan Konseling jalur PBSB ini saya bisa melakulan hal-hal yang lebih baik lagi. berusaha untuk selalu belajar dan belajar, berdoa dan berdoa untuk kesuksesan saya pribadi dan kesuksesan teman-teman semua terutama teman seangkatan di Pondok Pesantren Modern Al-Mizan, dan dapat mengharumkan nama almamater tercinta, serta berprestasi kedepannya di univesitas kebanggaan Univeristas Pendidikan Indonesia.
Share:

Perjalanan menjadi Mahasantri PBSB 2018

Assalamualaikum fams :) hai hai... ada admin keceh datang nih. hmm kira-kira admin kali ini mau post apa yah? 
Jadi kali ini admin datang dengan membawa berita gembira, admin akan posting pengalaman menarik dari keluarga baru kita nih, mahasiswa PBSB UPI 2018. Pengalaman tentang perjalanannya menjadi Mahasantri PBSB 2018 dan tentunya pengalaman menarik dalam kehidupannya. Untuk total mahasantri PBSB UPI 2018 berjumlah 10 orang, tapi hanya ada 2 pengalaman yang akan di post di blog kita fams.Langsung saja yah, udah pada penasaran kan? kuy simak dan baca sampai habis yah :)

Nama : Putri Pratiwi
Asal Daerah : Lampung
Jurusan di UPI : Seni Rupa
Sejak usia saya kurang lebih satu tahun, keluarga saya pindah proyek di Lampung sampai saat ini. Jadi saya di Bandung cuma numpang lahir doang guys hihi. By The Way, Sebenernya saya lebih suka tinggal di Bandung nih, kayanya adem banget. Karena mungkin saya sudah terlalu lama di Lampung yah jadi bosan. Tapi saya akan tetap mensyukuri apapun yang ada di sekeliling saya saat ini. Entah dari pihak keluarga dekat atau keluarga jauh, kerabat dekat ataupun kerabat jauh, para guru, teman seperjuangan, dan lainlain. Eitss kecuali teman hidup yah, karena belum waktunya heheh.

Tahun 2005, saya memulai pendidikan saya dari taman kanak-kanak. Saat itu saya bersekolah di TK Tunas Harapan, selama satu tahun saya belajar disekolah itu. Setelah saya tuntas sekolah di kalangan kanak-kanak itu, saya melanjutkan bangku sekolah dasar yang di masyarakat sini termasuk sekolahan favorit guys, yaitu SD Negeri 3 Merbau Mataram. Tidak lama saya menduduki kelas satu sekolah dasar, Ibu memutuskan kerja di luar negeri, tepatnya di Arab Saudi.  Memilukan bukan? Anak seusia saya dulu sudah ditinggal oleh orang tuanya, belum lagi adik perempuan saya yang usianya tidak beda jauh hanya satu tahun. Saat itu orang tua saya baru memiliki dua orang anak. Faktor ekonomi yang kurang mencukupi, akhirnya Ayah saya menyepakati keputusan Ibu saya. Padahal, Ayah saya sendiri kurang menyukai jika Ibu turut mencari nafkah untuk keluarga kecil kami. Karena hal ini merupakan tanggung jawab seorang Ayah bukan? Tapi yah begitulah kisah hidup keluarga kami dulu, sangat sederhana namun penuh dengan kehangatan. Jadi saya tidak tinggal dengan Ayah selama Ibu pergi, melainkan tinggal bersama adik kandung Ibu saya yang letak rumahnya tidak jauh dari rumah saya. Kurang lebih dua tahun saya dan adik saya di asuh oleh adik dari Ibu saya. Dan, kabar gembira…Ketika saya menduduki kelas tiga sekolah dasar Ayah memberitahukan bahwa Ibu akan segera pulang, lalu Ayah mengajak saya dan adik saya pergi ke bandara untuk menjemput Ibu. Bahagianya kami saat itu, sampai ketika Ibu dan temannya lari menghampiri kami. Dan Ayahku bertanya “Coba tebak Ibu yang mana?” sedihnya saya dan adik saya tidak mengenali wajah cantik Ibu. Sehingga Ayah saya menunjukkan jarinya kearah wanita cantik berbaju merah itu, yaa itu Ibu saya. Kemudian setelah bersalaman dengan Ayah, Ibu langsung memeluk kami.

Setelah melewati masa itu keluarga saya Alhamdulillah merasa tercukupi. Kami merasa sangat bersyukur sudah di pertemukan kembali dan disatukan dalam satu atap dengan keharmonisan keluarga kami. Dan saya tetap melanjuti bangku Sekolah Dasar seperti biasa, namun dengan hari yang lebih bewarna karena kehadiran Ibu tercinta selama beberapa tahun meninggalkan kami. Karena selain dekat dan tidak seberapa jauh dari tempat tinggal saya, sekolah ini pun banyak menyediakan ekstrakulikuler yang menarik seperti menari, pramuka, drumband, menyanyi dll. Kalau untuk saya, dulu aktif di bidang menari dan drumband. Oh ya, hobi saya sewaktu di bangku ini banyak loh, selain di dalam ekstrakulikuler saya juga suka menggambar, memainkan alat musik yang berupa piano. Karena mudah kita tinggal menghafal not not lagu apapun, dan setelah hafal kita bisa memainkannya dengan lihai guys, seru banget kan.

 Enam tahun saya menduduki bangku sekolah dasar akhirnya saya melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi Sekolah Menengah Pertama, yang saya duduki saat itu SMP Negeri 2 Merbau Mataram, beda tipis namanya dengan Sekolah Dasar yahh. Karena memang masih satu kecamatan nih. Sekolah ini juga termasuk favorit di masyarakan sini. Bodohnya saya di bangku sekolah menengah pertama ini tidak aktif dalam ekskul apapun. Pernah mencoba pramuka tapi hanya beberapa hari, letak sekolahan dengan rumah saya jauh jadi capeknya kalau harus bolak balik. Selain itu, saya juga pernah mengikuti ekskul musik yang hanya beberapa minggu saja sempat minder dengan teman yang lebih pandai hehe, akhirnya saya putuskan untuk free. Saya menyesal karena terlalu mengikuti fikiran fikiran ini saja, untuk apa saya minder? Toh tidak sampai di kucilkan, dari situ saya memiliki komitmen untuk berani dalam kebaikan. Tiga tahun berlalu lagi dan lagi saya berhasil melulusi bangku pendidikan. Selanjutnya saya akan melanjuti di bangku atas, tapi..
Keputusan orang tua menyuruh saya mondok guys, betapa kagetnya. Ayah meringankan untuk saya memilih sendiri pesantren yang akan di tinggali,  karena tidak begitu tau tentang dunia pesantren, saat itu teman sekelas saya ada yang melanjut ke pesantren dan alhasil saya samakan saja dengan teman saya tersebut hehe walaupun belum tau jelas dan tidak terlalu minat. Saya hanya ingin mengikuti perintah orang tua saja, biasanya itu merupakan langkah yang lebih baik dan selalu baik. Jujur saja saya setelah beberapa tahun ditinggal jauh Ibu menjadi anak yang manja, jadi jika jauh seperti saat itu lagi hatinya sedih gimana gitu wkwk. Dan Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Madrasah Al Fatah ini juga termasuk ponpes favorit loh, dari tingkat PAUD, RA, MI, MTs, MA Al-Fatah melengkapi. Dan banyak cabang Al-Fatah di provinsi lainnya.  Entah kebetulan atau emang takdir yah saya selalu menduduki sekolah yang banyak diminati. Di Pesantren ini saya mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, karena tahun ajaran saya kurikulum 2013 nama tersebut berubah menjadi MIPA (Matematika IPA). Nah, selain Ipa ada banyak jurusan dari regular sampai nonreguler yah. Seperti IPS, Lembaga Bahasa, Tahfidzul Qur’an dan Halaqoh Diniyyah. Saya tinggal di asrama yang letaknya belakang kelas tepat guys, jadi lebih dekat dan mudah untuk minta izin heheh.

Awal menduduki bangku boarding school Al-fatah ini saya merasa asing, mungkin yang lain merasakan yang sama. Tapi saya harus membiasakan diri dengan keluarga baru, yaa. Di Al-Fatah ini, ada kegiatan wajib yang harus diikuti oleh santri yaitu Riyadloh atau bela diri. Terdiri karate dan Tapak Suci. Dan saya lebih tertarik di karate, hebatnya sempai atau yg disebut guru karate nya pun dari Ibu asrama sendiri loh, tanpa menyewa oranglain yang menghabiskan biaya.
Saya aktif di bidang karate ini, sampai beberapa kali mengikuti lomba di berbagai cabang, namun apalah daya belum rezeki saya untuk meraih piala yang diinginkan. Tapi saya tidak putus asa, sempat risih melihat gerakan sendiri dan saya gak mau ngikutin fikiran benalu itu lagi,   saya harus berani tampil, harus bisa, prinsip saya “Tidak apaapa jika tidak menang, tampilkan yang terbaik” yaa. Karena kalau kita malu dan takut terus lagi dan lagi jadi, kapan kita bisa dan berhasilnya? Okee saya mulai hidup dengan cara yang baru. Ketika menjelang pergantian kelas, saya tertarik mengikuti lomba karate cabang nasional, di Cileungsi guys. Alhasil saya meraih juara dua, betapa senangnya. Akhirnya perjuangan saya tidak siasia.

Jenjang menduduki kelas dua aliyah, saya kerap menyukai mata pelajaran matematika sampai saat ini. Sehingga pada hari itu ada pengumuman untuk acara lomba Kompetisi Sains Madrasah, dan saya sangat tertarik karena ada pula loma matematika di dalamnya. Dan saya mendaftarkan diri. Karena kuota dari lembaga penyelenggaranya terbatas dan yang mendaftarkan diri terlalu melebihi kapasitas, jadi kami di tes terlebih dahulu. Dengan mengikuti les privat di luar KBM. Waktu bermain ku berkurang deh, hanya untuk mengikuti les yang diadakan seminggu tiga kali. Eitss ini bukan waktunya bermain lagi Putri, kalau ingin sukses, harus berani berkorban dan letih, oke. Setelah mengikuti les beberapa minggu atau sampai sebulan H-1 Guru menyepakati untuk saya salah satu santri yang hadir dalam perlombaan itu, yess Alhamdulillah. Saya semakin semangat untuk hari sukses. Dan bla bla bla Saya meraih juara dua KSM Matematika tingkat Kabupaten guys.  Tidak banyak prestasi yang saya punya  di tingkat tertentu, namun di sekolah kami sendiri tiap tahunnya selalu mengadakan acara perlombaan antar santri yang biasa disebut ISMA (Islamic Student Movement Of Al-Fatah). Dan saya sempat meraih juara di bidang doodle art, komik islami, puisi solo, tilawatil qur’an. Memang tidak terlalu mewah tapi saya mensyukuri keberanian saya tampil di depan umum. Dan waktu semakin berlalu tahun ke tahun, pada saat saya menduduki bangku kelas tiga aliyah, pernah mengikuti lomba membuat kreasi dari barang bekas yang terdiri minimal tiga orang. Karena kelompok kami terlalu menghabiskan banyak biaya jadi gugur untuk di kategorikan menang, karena system penilaian diambil dari total harga selama membuat kreasi tersebut. Yaudah deh, kali ini belum dapet rezeki lagi. Its okey.

Kelas tiga aliyah memang waktunya hanya beberapa bulan saja, kami mulai menemui kesibukan dari mulai tryout dan lainlain. Dan tahun kami ini awal menggunakan komputer untuk ujian ujian. Usai mengikuti kegiatan ujian lainnya dengan baik, saatnya memilih dan mem fokuskan untuk melanjut ke pendidikan tinggi. Jalur demi jalur menghantui kami untuk mendaftarkan diri.
Ketika saya gugur di jalur SNMPTN, saya geram dan greget mungkin usaha saya selama tiga tahun ini kurang, sehingga jalur yang paling mudah yang hanya menggunakan nilai raport saja saya gagal. Its okeylagi, aku mencoba jalur lain dan alhasil aku menemui jalur yang sangat menarik ini, PBSB. Dimana kami bisa sekolah tanpa biaya hehe, setidaknya bisa meringankan beban orangtua karena saya anak pertama jadi harus bisa bantu dengan cara sendiri. “Tapi jalur ini pake tes lagi” what? Ujar saya setelah mendengar itu. Baik, emang gak mudah untuk sekolah gratis. Saya mulai bersaing lagi, dengan santri seluruh Indonesia. Dan saya sempat berfikir juga setelah mengetahui kalau kampus dan prodinya tertentu. Waw, bagaimana jika aku tidak tertarik.

Tapi Allah memudahkan, ketika itu saya melihat daftar kampus dan prodi. Mata saya tertuju pada satu arah, sehingga menyebabkan jari berhenti menscroll daftar tersebut. “Seni rupa dan design” lalu saya alihkan pandangan kesamping selurus dengan kata itu yaa, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Senangnya bukan main, karena ini jurusan idaman banget. Setelah saya gagal di SNMPTN dengan jurusan yang sama ini saya akan mencoba dengan jalur ini, saya tidak akan putus asa selama anggota tubuh masih bisa berusaha yang senantiasa di bantu oleh doa yang setia. Tanpa fikir panjang saya mencari link daftar. Berhubung ada dua pilihan, jadi aku meng klik kolom seni rupa dan seni musik ajadeh yang beda tipis, samasama seni.

Hari demi hari, minggu demi minggu, bahkan sampai sebulan, saya mengikuti tes PBSB di sekolah yang letaknya jauh dari tempat tinggal. Saya berusaha dengan apa yang saya bisa, tidak menoleh ke manapun arah kecuali kedepan karena tujuan saya untuk maju. Saya yakin Allah maha baik, tidak pernah mengkhianati usaha hambaNya. Jika yang ini juga gagal mungkin Allah menyimpan cara yang lebih baik ujar saya. Tapi lagi lagi dan lagi Allah memberi kemudahan, mungkin sudah takdir dan rezeki saya untuk melanjutkan sekolah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, selain jurusan idaman saya, disana juga dekat dari kediaman nenek saya. Senangnya lebih dari cukup, bagaimana saya mengungkapkan rasa syukur ini dengan papan ketik keyboard? Ahh tidak cukup rasanya seperti kekurangan alphabet hehe. Perlu kalian ketahui, disaat kalian gagal sekali dan kalian harus bangkit berkali kali. Karena Allah selalu menguji hambaNya dengan kegagalan. Seberapa banyak usaha kalian untuk sukses? Jika hanya tampil sakali lalu gagal dan takut untuk mencoba lagi. Karena keberhasilan dari diri sendiri yang memulainya, bukan orang lain. Jika hanya melihat yang terhebat tanpa mencoba, maka kalian akan terus mencari yang terhebat tanpa menjadi hebat. Saat orang lain tinggi kalian akan selalu pendek karena selalu takut terjatuh untuk melompat. Ribuan saingan mu sedang belajar ketika kamu tertidur. Allah bersama prasangka hambaNya, dan Allah sangat meridhai jika seseorang berlomba dalam kebaikan. Terimakasih yang tak terhingga untuk pendukung saya, Alhamdulillah saya ucapkan untuk yang Maha Kuasa.
Share:

Selasa, 21 Agustus 2018

Santri Untuk Negeri

     







Santri Untuk Negeri
oleh : Eka Astri Devi

Terbang menembus cakrawala
Hinggap diantara reruntuhan bunga
Ikut mewangi semerbaknya
Luapkan asa pada sang senja

Menerjang lapisan halang rintang
Berpegang teguh pada sang pemilik kehidupan
Bercita mulia setinggi awan
Tak gentar melangkah meski badai menghadang

Matamu pancarkan niat yang dalam
Senyummu lukiskan kesungguhan
Tutur katamu bernafaskan iman
Langkahmu beralaskan kasih sayang

Dalam genggamanmu keilmuan
Kau jadikan landasan tuk terus berkobar
Karyakan imaji menjadi kenyataan
Majukan agama dan bangsa kehadapan

Diatas tanah dan bebatuan
Janjimu kau ikrarkan
Wahai santri penerus rantai kehidupan
Jadilah engkau tonggak yang tak terpatahkan


Bandung, 27 Februari 2018
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.